Kalau setiap calon guru dan guru swasta tahu isi informasi dalam Buku Saku APBN dan Indikator Ekonomi yang diterbitkan Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan, pastilah tak satupun bakal enggan diangkat menjadi PNS.
Sebab, tidak meleset dari berita jauh sebelum ini (baca di sini), ternyata benar penghasilan guru PNS di tahun 2010 bisa lebih tinggi dibandingkan penghasilan yang diterima PNS lainnya. Itu terjadi karena guru PNS mendapatkan tunjangan kependidikan sebagai tambahan pada komponen penghasilannya.
Tunjangan kependidikan untuk guru bergolongan II/a dengan masa kerja 10 tahun ditetapkan senilai Rp 286.000 per bulan. Dan jika ditambahkan dengan komponen penghasilan lainnya, maka penghasilan bersih seorang guru golongan II/a yang belum kawin akan mencapai Rp 2.489.635 per bulan.
Sedangkan penghasilan bersih untuk guru bergolongan tertinggi atau golongan IV/e dengan masa kerja 32 tahun dan belum kawin mencapai Rp 4.631.300 per bulan. Ini lebih tinggi dibandingkan penghasilan bersih PNS bukan guru yang mencapai Rp 4.244.415 per bulan.
Perbedaan itu terjadi karena guru golongan IV/e mendapatkan tunjangan kependidikan senilai Rp 389.000 per bulan.
Hanya saja tunjangan beras seorang guru lebih kecil dibandingkan PNS lain. Guru dengan golongan II/a hingga IV/e menerima tunjangan beras senilai Rp 42.300 per bulan, adapun PNS dengan golongan sama menerima tunjangan beras sebesar Rp 44.415 per bulan.
Ampun pemerintah, jadi wajarlah kalau tuntutan untuk menjadi guru PNS pun menguat. Mengingat kesejahteraan guru PNS yang terus kalian tingkatkan, dan kalianpun bahkan berkomitmen menetapkan gaji guru PNS minimal Rp 2 juta per bulan.
Persoalan menuntut menjadi guru PNS itu dibahas serius oleh Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dalam rapat kerja gabungan bersama Komisi II, Komisi VIII, dan Komisi X DPR di Jakarta, Senin (25/1/2010). Rapat kerja gabungan yang membahas penyelesaian terhadap pengangkatan tenaga honorer itu juga dihadiri, antara lain, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan, serta Menteri Agama Suryadharma Ali.
Yang perlu diingatkan kepada calon guru dan guru swasta adalah siapakah yang berhak menyandang status sebagai guru honorer seperti yang dimaksudkan oleh Mendiknas tersebut?
Sebab, guru non PNS bisa saja berstatus sebaga guru swasta, guru tidak tetap, guru honorer, dan guru wiyata bhakti.
alhamdulillah.. semoga kabar baik ini juga berimbas pada guru2 non pns..
sykurlah kalau ini menggembirakan, Abdurrohman, terimakasih
Betul Sekali PAk.
Kalau kita lihat sejarah nasib guru sekarang sudah lebih baik dibandingkan dengan PNS PNS lain.
Kalau dulu nasib guru ada tiga lagunya.
Pertama
Lagunya PADAMU NEGERI
Mereka harus mengabdi tanpa dipikirkan kesejahteraannya Seperti Umar Bakrilah. (Golongan II)
Kedua
Lagunya NAIK-NAIK KE PUNCAK GUNUNG.
Agak lebih baik dari Lagu Pertama (Golongan III)
Ketiga
Lagunya DISANA SENANG DISINI SENANG.
Tentu lebih baik dari lagu Pertama dan Kedua
(Golongan IV)
Salam untuk para guru, semangat-semangat dan jangan lupa berkarya terus. salam.
Yth Syaiful, jadi lengkap ini, terimakasih
Semoga khabar baik ini tidak membuat guru (PNS) makin terlena Pak… mudah-mudahan rekan-rekan kita juga makin menyadari tentang pentingnya menyisishkan dana untuk meng “upgrade” diri, bukan malah menambah kredit untuk kepentingan konsumtif…
Yth Atik, benar jeng, mestinya seperti saran anda ini, terimakasih
jadi guru sekarang bukan lagi ” pahlawan tanpa tanda jasa nuh pak ? 🙂 🙂
dari dulu kayaknya…. Minister
benar nggak tuh beritanya pak? soalnya kami yang di daerah ini selalu tertinggal dan kayaknya banyak kebijakan pemerintah yang tak kesampaian di daerah
Yth Azizah, selalu ada dua sisi berita, benar atau salah, baik atau buruk, terimakasih
Wajar Kesejahteraann guru (baik PNS maupun Non PNS) ditingkatkan dibanding PNS lainya. Sebab Guru memang extra dari PNS lainnya, apalagi yang di Dinas-Sinas Non pendidikan. Guru harus menyiapkan materi setiap hari, aktif didepan siswa setiap hari, berfikir dan beraktifitas setiap hari, mengevaluasi setiap materi, mengadministrasi, membina moral peserta didik, bertanggung jawab pada wali murid dan atasan (dinas terkait). bisa kita bandingkan dan lihat PNS lain yang berada di kantoran yang berurusan dengan pelayanan, itupun masih sering menangguhkan perijianan masyarakat yang butuh cepat pelayanan. Memang guru terjadi ketidakproporsian kewajiban, tetapi itu sebatas individuperindividu… “Selamat buat Pendidikan Indonesia…”
Berita beginipun masih tergolong wajar ya? terimakasih, Fatah
untuk bapak bapak yang duduk di atas sana….. tolong dong di perhatikan kerja keras guru guru swasta……
yth Sutopo SPd, sudah diperhatikan pak, cuma belum direalisasikan, terimakasih
angin sorga pak edy, realisasinya? pak Edy bangga ya jadi angin (he..he…he…) coba perhatikan pejabat diatas (eselon) tanpa babibu langsung naik dach tunjangannya! alasannya selalu klasik… mereka tak sebanyak guru, jadi anggaran yg digunakan tidak terlalu besar! http://waskitamandiribk.wordpress.com
Yth Pak Triyono, terimakasih melengkapi uraian ini
kalo ada yang ngiri ,itu wajar n kalo nggak ngiri tu baru tak wajarr.. .. …TAPI coba liat apa yang dikatakan sdr Fatah, kerjaan guru masih ada lain yang belum disebutkan dan itu tak bisa dipandang remeh yaitu harus bisa Contoh ,Teladan dan Panutan serta dapat di GUgu dan ditiRU dalam segala tindak tanduk ,perilaku dan segala perbuatannya so wajar bila gaji guru dibedakan dengan PNS lainnya.
Yth Mulyadi, pendapat anda akan makin melengkapi topik ini, terimakasih
saya kurang percaya,dr dl brtanya sprti itu,kenyataannya smpi skrng nsib gru msh susah, apa lg gl iv /e, mna ada, pensiunan kali….??
yth Rinaldi, say sangat menghargai keyakinan Anda, terimakasih
Saya percaya info ini tidak sekedar angin surga, tapi saya lebih haqul yakin percaya ketika saya sudah menerima slip gajian bulanan, iyooo..toooo…
iyooo, Pakde, suwun
HIDUP GURU
ya macam-macamlah…, ada yg suka ada yg duka… biasa kan?
tapi jangan lupa sebenernya guru itu pahlawan tanpa tanda jasa
yak tul tuh
ga, airin alaezka, kita ga lupa koq
Tapi jangan lupa kepada pemerintah untuk membahas tentang Tata Usahanya (ke TU an ) jangan guru aja yang di perhatikan selama ini toh TU juga berperan aktip dalam lingkungan sekolah/administrasi sekolah.
mudah2an di perhatikan…..amin………..
wassalaam…………
Yth Samri, diteruskan kepada para pejabat terkait, terimakasih
kaluo mnurut saya bukan hanya guru pns saja tapi guru honorer juga harus di tingkatkan kesejahtraan nya .karna orang bisa sukses karna guru. conto semua presiden di dunia pasti merasakan sekolah dan guru lah yang menjadikan orang itu sukses.jad wajar guru harus di tngkatkan kesejahtraan nya,
begitulah semestinya, ya
Klo menurut saya sih kurang aja gaji guru walaupun 4 juta ,5 juta, bahkan 10 juta perbulan habis… kita nya sendiri yang sering kurang pandai ngatur uang. padahal sewaktu saya dulu masih jadi guru honorer gaji 200 rb di tambah gaji memberi les 600 rb /bulan tahun 2003 itu aja sudah bisa menghidupi anak istri dan 2 anak saya. Kata “SYUKUR” yang penting itu
ya, demikian itu
makasih
ya
wah enak bgt ea jadi guru
jadi pngen jadi guru nie.
yak, silahken … !!
jadi pengen jadi guru aku
hebat … !!
saya sangat iri dengan gaji guru bukan karena besarnya saja, tapi uang yg mereka dapat untuk pekerjaan yang saya pertanyakan kualitasnya. menjamurnya bimbingan belajar dan kursus yg bahkan dilakukan/diajarkan guru sekolah juga, membuat saya bertanya; mengapa banyak murid mencari sekolah kedua (bimbel/kursus) ? apakah guru mereka hanya memberi mereka setengah ilmu, sehingga mereka mencari setengahnya lagi di luar ? sementara guru sering mengeluh tentang gaji yang minim dan mengkambing hitamkan gaji, fasilitas dan seterusnya atas buruknya kwalitas pengajaran. kalau saya bandingkan dengan adik saya yang bekerja di sebuah pabrik dengan upah UMR yang jauh lebih kecil dari guru; dia jauh lebih profesional dengan kinerjanya dibanding guru. artinya , kalau kiat anggap guru adalah sebuah pekerjaan, dia menuntut konsekwensi yg jelas. jangan lah kita mengkambing hitamkan sesuatu padahal sebelumnya kita tahu (sebelum jadi guru) bahwa pekerjaan guru tidak mudah dan bergaji tidak terlalu besar. intinya jangan jadi guru yang cengeng dan akhirnya mendidik anak untuk cengeng juga.
kesimpulannya, masih mau jadi guru kah ?
mau tidak ada kata tolak, kerja nya kan enak to jadi guru brangkat pagi jam 7 absen pulang jam 12, pa lagi ada pensiunan nya + di tambah gaji guru besar, naik kan trus guru gaji nya hingga 100% up, jam kerja di persingkat, biar cepat kaya jadi guru he he he he he
menjadi kenyataan adalah mungkin